an~alogiku

Menghidupi mimpi-mimpi dan membaginya untuk kebaikan…

Tips Memasak Di Gunung

Perbekalan makanan dan cara memasak merupakan hal krusial dalam pendakian, terlebih bagi pendakian yang memakan waktu berhari-hari, diperlukan penatalaksanaan perbekalan, mulai dari persiapan, packing dan eksekusi di lapangan. Sedikit ingin berbagi tips berdasarkan beberapa pengalaman memasak di hutan gunung, semoga menjadi dokumentasi dan informasi untuk perjalanan berikutnya.

-persiapan & packing perbekalan-

Perlu mencatat makanan apa saja yang akan dibawa pada saat pendakian. Pilih makanan yang mudah dimasak (bukan berarti instan), tidak cepat busuk, contohnya sayur mayur yang berjenis umbi atau jika ingin membawa sayur daun-daunan sebaiknya dimasak pada hari-hari pertama pendakian serta dipacking dengan rapi sehingga menghindari pembusukan daun lebih awal. Pisang akan menjadi rekomendasi, mengingat asupan kalori dan energi yang dihasilkan pisang baik untuk pemulihan stamina dan menambah asupan energi yang akan cukup lama diproses oleh tubuh sehingga memastikan energi yang dihasilkan pun bertahan cukup lama. Manfaatkan ruang-ruang kosong dalam peralatan yang dibawa dan selalu perhatikan prinsip packing. Sedikit mungkin berbekal makanan kaleng karena cukup berat dan sampah yang dihasilkan juga agak merepotkan. Sedikit sayuran juga perlu dimasukkan dalam daftar masakan mengingat metabolisme tetap membutuhkan unsur dari sayur mayur.  Sediakan beberapa makanan instan sebagai cadangan jika terjadi kondisi yang diluar rencana dan membutuhkan persiapan yang cepat.

– memasak –

Secara umum memasak di gunung sama saja dengan memasak di mana saja, hanya media yang digunakan akan sedikit lebih sederhana dan kemampuannya tidak seperti kompor di rumah tentunya. Untuk itu perlu beberapa trik, seperti halnya memasak beras dan kacang hijau, sebaiknya kedua bahan makanan tersebut di rendam barang beberapa menit bahkan untuk kacang hijau bisa semalaman untuk memastikan biji kacang hijau akan empuk dan matang saat di masak.

Untuk memasak lauk mudah saja, sesuai dengan pilihan lauk yang kita bawa, terkadang kita telah membawa perbekalan lauk jadi, itu akan lebih praktis, namun akan menambah kesan jika kita bisa memasak di alam dan menyantapnya saat baru selesai dimasak.

– kebersihan –

Kebersihan lingkungan memasak dan alat masak juga perlu diperhatikan, syukur-syukur jika gunung yang kita tuju atau tempat berkemah dekat mata air makan peralatan masak akan bersih kembali dengan segera. Jika jauh dari mata air, kita bisa gunakan tisu untuk menyeka bekas memasak sampai kering hingga nanti kita menemukan tempat untuk mencucinya hingga bersih. Sediakan selalu tempat sampah khusus sehingga tak mengganggu proses memasak oleh bekas kemasan makanan dan debu untuk higienisnya masakan.

Perlu menjadi catatan, perkirakan bahan bakar yang diperlukan dan  cadangannya jika terjadi hal di luar rencana yang mengharuskan kita memasak tanpa bantuan bahan bakar tersebut. Persiapkan menu-menu sederhana namun cukup menyokong energi yang kita butuhkan selama perjalanan. Oiya, bahan makanan wajib yang biasa saya bawa satu lagi adalah nutrijel (maaf agak iklan), teman-teman boleh membawa produk lainnya yang sejenis yang sangat baik untuk pencernaan, mengingat lingkungan di gunung yang agak kering cepat menguras asupan air kita dan nutrijel atau jelly adalah alternatif makanan sekaligus minuman yang cukup mudah disiapkan dan kaya manfaat.

Selamat memasak…

4 comments on “Tips Memasak Di Gunung

  1. mro
    September 17, 2011

    Brief note..kalo diliat dr poto [bikin sup] apa kgak boros bhn bakar tu yak? ni pke gas pa parafin?
    add a bit :
    energen [ups sebut merk] jg bs nambahnambah energi lho mba. Kalo kmi biasanya jg bw gula merah sbg asupan [tambahan] gula lumayan praktis bwt bekal dibanding coklat biasanya bikin lebih cpt haus [tp ini bwt ngedoom pantai sih-sy pikir bs jg bwt pas muncak]..

  2. intenarsriani
    September 17, 2011

    yupz..betul skali, untuk gula merah atau gula batu, trus energen itu biasanya wajib bawa, tp nda untuk tiap hari, kalo perjalnan panjang biasanya saya sukanya bawa macem-macem biar nda bosen, kadang kalo d gunung suka hilang selera makan :p

    yang ini, pertama kali saya coba pake trangia dan masaknya pas d pinggir danau, hahaa…bahan bakar kalo trangia irit banget (spiritus); tapi nda saya sarankan utk masak nasi terutama untuk urusan bikin matengnya, lebih baik pake kompor gas atau yg lain yg apinya rata.

    banyak alternatif makanan berenergi dan yang praktis dbawa, dengan sekian kali jalan, saya tetap mikir untuk asupan yang pas untuk tim, seperti wajib ada sayuran, buah dan yang paling manjur untuk jaga perut adalah nutrijel -haha..sebut merk lagi-, dan nata de coco 😀
    (mie biasanya untuk cadangan atau saat jenuh n malas masak, diusahakan nda makan mie banyak2, soalnya kering dan bkin panas dalam apalagi kondisi tipis asupan air untuk tubuh saat perjalanan)

    trima kasih sudah sharring yaa… 🙂

  3. Ainun Fajriyah
    October 18, 2013

    terima kasih membantu sekali buat saya yang suka pergi ke gunung bisa masak dan makan enak, bukan nasi crispy..
    😀

    • inten_arsriani
      October 18, 2013

      Sama-sama…

      Skarang lebih memilih membawa bahan masakan yg praktis, bila perlu bawa rendang yg uda mateng,hehee…
      *tinggal diangetin

silakan berbagi sudut pandang

Information

This entry was posted on September 11, 2011 by in Analogi Gunung, Warna-Warni Analogi.
Follow an~alogiku on WordPress.com

Kalender

September 2011
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
2627282930  

Analogi Kliks

  • 58,866 Analogiers